Keberhasilan
PT Pindad melaksanakan uji tembak meriam 90 mm oleh Dinas Penelitian
dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD) membuat industri
pertahanan nasional kembali menggeliat. 19 Munisi yang ditembakkan dari
meriam Panser Badak berhasil dengan baik, dengan begitu panser jenis
baru ini bisa melanjutkan ke tahap produksi massal.
Panser yang membawa Cannon 90 mm merupakan buatan anak-anak bangsa ini
telah melalui lima tahap pengujian. Seluruh munisi yang ditembakkan
berhasil mengenai sasaran berukuran 4x4 dengan jarak kurang lebih satu
kilometer dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat
dilakukan penembakan. Setelah uji tembak, beberapa mata pengujian lain
seperti uji laboratorium dan uji jelajah eksternal akan dilaksanakan
bersama Dislitbang AD.
Jika berhasil melalui seluruh tes yang dilakukan bersama TNI AD, maka
Panser Badak akan menyusul Panser Anoa yang telah diproduksi sebagai
kendaraan angkut personel atau APC. PT Pindad telah memproduksi 292 unit
Anoa, selain TNI, panser ini telah dipakai Brunei Darussalam dan Timor
Leste.
Seperti apa kecanggihan Panser Badak?
Nama 'Badak' sendiri diberikan secara langsung oleh Wakil Presiden Jusuf
Kalla (JK) saar meninjau pameran persenjataan internasional 2014
(Indo-Defence) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Pemberian nama itu
dilakukan atas permintaan PT Pindad.
"Desain awalnya kendaraan serbu ini dari Panser Anoa. Tadi Pak JK bilang
namanya Panser Badak, soalnya kalau Anoa sudah ada sebagai pengangkut
pasukan," kata Kadep Komunikasi Pindad Sena Maulana di JIExpo Kemayoran
Jakarta, Rabu (5/11/2014) lalu.
Berdasarkan spesifikasi yang dimiliki, panser ini dibuat khusus untuk
pertempuran, beda dengan Panser Anoa yang memang dibuat untuk mengangkut
pasukan. Atas alasan itu, panser ini dipasangi sistem persenjataan
jenis canon berdiameter 90 milimeter.
Panser ini memuat tiga orang kru, termasuk sopir. Sesuai namanya, panser ini dipakai untuk bertahan maupun penyerangan.
PT Pindad mengklaim panser ini unggul dari produk Korea, Kenapa?
Kadep komunikasi Pindad Sena Maulana menyatakan panser badak lebih
unggul dari panser tarantula buatan Korea Selatan. Ada dua keunggulan
yang dimiliki panser buatan anak bangsa ini, yakni manuver dan harga
yang jauh lebih murah.
"Panser Tarantula dari Korea Selatan sama-sama 90 militer (canon), tapi
badak lebih unggul. Kelebihannya pada manuvernya yang lebih tinggi.
Harganya sesuai dengan budget TNI dan bentuknya sesuai dengan
karakteristik Asia. Harganya di bawah Tarantula," kata dia.
Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan untuk mendukung laku
kendaraan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline
6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu
menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower.
Meski berbadan besar dan dilengkapi persenjataan berat, panser ini mampu
mencapai kecepatan puncak hingga 90 kilometer per jam. Tak hanya
memiliki kecepatan puncak yang cukup cepat, Badak diakui memiliki
kemampuan manuver yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Panser
Tarantula buatan Korea Selatan.
Sistem transmisi dari Badak sendiri menggunakan transmisi otomatis
6-percepatan. Memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 2.5 meter dan
tinggi 2,9 meter, Badak Pindad memiliki kemampuan jelajah yang cukup
luas sekitar 600 kilometer.
Untuk urusan kenyamanan dan kemampuan menghadapi medan yang ekstrem, PT
Pindad menyematkan Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal
ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam
keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.
Canggih bukan?
Apa saja spesifikasi panser karya putra-putri bangsa ini? Kepala Humas
Pindad, Herdantono menyebut paser jenis ini memiliki canon kaliber 90 mm
hasil kerja sama dengan perusahaan Belgia, CMI Defence.
CMI digandeng karena Pindad belum menguasai teknologi canon sehingga
perlu mencari mitra untuk mempercepat program transfer tekhnologi.
“Kalau senjata disebutkan, kita dengan CMI,” kata Hardantono.
Dari data yang dibuat oleh Pindad, badan Panser Badak terbuat dari
lapisan baja yang mampu menahan tembakan amunisi kaliber 12,7 mm. Selain
dilengkapi canon, Panser Badak juga dipasang machine gun kaliber 7,62
mm untuk mendukung operasi.
Saat dipakai dalam bertugas, panser dikendalikan 3 orang crew. Dengan
mesin diesel 6 silinder berkekuatan 340 tenaga kuda, panser ini mampu
melesat hingga 90 kilometer (km) per jam dan mampu menempuh jarak
operasi 600 km.
Spesfikasi lain, Panser Badak memiliki panjang 6 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 2,9 meter serta bobot 11 ton
Saturday, February 6, 2016
PANSER BADAK Buatan Pindad, Nomor Satu di Dunia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Top badak cannon 90 mm
ReplyDeletecoba pasang cannon 105 atau 120 mm wah kalau bisa hebat sekali